alam selalu memberikan inspirasi dan kedamaian, hidup itu filosofinya kayak kelapa, bisa bermanfaat bagi oranglain

Kamis, 19 April 2012

tugas geografi sumber daya


TUGAS GEOGRAFI SUMBER DAYA

Indikator kualitas manusia dan analisis kualitas penduduk Kalimantan timur  data BPS , tahun 2011



Obey Angga Nursyahid
09405244025
P.Geografi / NR

 

Apa saja indikator kualitas manusia?
Jawab:
Untuk mengetahui kualitas manusia, kita dapat melihatnya berdasarkan indikator berikut:
1.      Indeks pembangunan  manusia
Dalam indikator ini mencakup 3 elemen yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Sehingga kita harus mengumpulkan data terkait 3 elemen tersebut, jika sudah terkumpul maka dapat kita analisis pakah sudah bagus atau belum.

2.      Daya saing global
Cara mengevaluasinya berupa dua criteria yaitu growth competitiveness index (GCI) dan business competitiveness index (BCI).

3.      Indikator daya saing berbasis teknologi
Dapat dilihat dari penggunaan dan perkembangan iptek di Indonesia.


Menurut saya selain indikator diatas, ada indikator lain untuk dapat mengetahui kualitas manusia. Berikut adalah indikator tersebut:

1.      Tingkat kerusakan lingkungan.
Menuut saya pribadi, indikator ini dapat menggambarkan kualitas manusia mulai dari pemangku kebijakan, masyarakat  terdidik maupun tidak terdidik. Karena kerusakan lingkungan selalu berkaitan pada unsur-unsur diatas. Maka semakin baik kulitas lingkungan di daerah tersebut maka kualitas manusianya juga akan semakin baik.

2.      Perkembangan transportasi
Semakin beragam dan ramah lingkungan transportasi di suatu Negara akan menggambarkan kualitas manusia yangbaik di Negara itu. Contohlah jepang yang menemukan berbeagai alat transportasi hybrid (ramah lingkungan) kecanggihan alat tarnsportasi seperti kereta api yang begitu cepat menggambarkan keunggulan kualitas manusia. Semakin maju transportasi, maka tingkat ekonomi akan baik juga. Kerena majunya ekonomi juga tergantung sebarapa majunya transportasi, baik sarana dan prasarana.

3.      Konflik
Menurut saya hal ini juga dapat sebagai indikator. Karena semakin banyak konflik yang terjadi berarti ada kelemahan dari sisi pendidikan, kesejahteraan, SDA. Sehingga jika suatu konflik terjadi berarti kualitas manusianya patut dipertanyakan. Karena bagi kualitas manusia yang baik, maka ia tidak akan sepenuhnya tergantung oleh terbatasnya alam mereka dapat menggunakan akal pikiran (keunggulan IQ) untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Lalu saya akan mengakaji secara sederhana berdasarkan data BPS bagaimana kualitas manusia di provinsi Kalimantan Timur.



1.      IPM

1.      Penduduk Usia Sekolah
 Jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 420 469 jiwa, 13-15 tahun 185 239 jiwa, 16-18 tahun 173 566 jiwa dan 19-24 tahun 387 300 jiwa. Di perkotaan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 248 937 jiwa, 13-15 tahun 112 014 jiwa, 16-18 tahun 109 071 jiwa dan 19-24 tahun 248 837 jiwa. Di perdesaan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 171 532 jiwa, 13-15 tahun 73 225 jiwa, 16-18 tahun 64 495 jiwa dan 19-24 tahun 138 463 jiwa.  Jumlah penduduk perempuan usia 7-12 tahun sebanyak 203 096 jiwa, 13-15 tahun 89 603 jiwa, 16-18 tahun 83 783 jiwa dan 19-24 tahun 186 760 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki usia 7-12 tahun sebanyak 217 373 jiwa, 13-15 tahun 95 636 jiwa, 16-18 tahun 89 783 jiwa dan 19-24 tahun 200 540 jiwa.
Jadi secara pendidikan hamper semua telah berpendidikan. Hal ini juga didukung dengan subsidi daerah terhadap biaya buku, spp, uang gedung. Sehingga semua anak dapat bersekolah.
2.      Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah. APS merupakan ukuran daya serap, pemerataan dan akses terhadap pendidikan khususnya penduduk usia sekolah. APS 13-15 tahun sebesar 88,49 persen. Ini menunjukkan masih terdapat kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) sebesar 11,51 persen yang tidak bersekolah. APS 16-18 tahun sebesar 58,46 persen dan APS 19-24 tahun sebesar 13,22 persen.
APS di perdesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan. Semakin tinggi kelompok umur semakin besar perbedaannya (gap). Di perdesaan APS 7-12 tahun sebesar 94,60 persen, APS 13-15 tahun 85,36 persen, APS 16-18 tahun 52,74 persen, APS 19-24 tahun sebesar 7,85 persen. Di perkotaan APS 7-12 tahun sebesar 95,92 persen, APS 13-15 tahun 90,53 persen, APS 16-18 tahun 61,84 persen dan APS 19-24 tahun sebesar 16,21 persen.

3.      Pendidikan yang ditamatkan
Pendidikan yang tinggi merupakan salah satu tuntutan era globalisasi. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, merupakan modal dasar pembangunan bangsa. Modal dasar yang berkualitas merupakan tujuan utama pembangunan manusia Indonesia seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta berpendidikan tinggi adalah upaya mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global.
Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Kalimantan Timur usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 25,52 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 2,31 persen, tamat DIV/S1 sebesar 3,78 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,28 persen.

4.      Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1 477 917 orang, di mana sejumlah 1 423 257 orang diantaranya bekerja, sedangkan 54 660 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 60,24 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,05 persen dan 34,55 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 58,36 persen dan 63,42 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Malinau (67,97), Kabupaten Kutai Barat (67,46), dan Kabupaten Penajam Paser Utara (63,70). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 54 660 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 3,70 persen.

5.      Perumahan
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat pula. Program pemerintah yang menyangkut perumahan terus ditingkatkan, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Status kepemilikan/penguasaan bangunan tempat tinggal di Provinsi Provinsi Kalimantan Timur paling banyak adalah milik sendiri. Rumah tangga yang menghuni rumah dengan luas lantai kurang dari 20 m2 paling banyak dijumpai di Kota Samarinda (17 813 rumah tangga), sementara yang paling sedikit terdapat di Kabupaten Tana Tidung (121 rumah tangga).

6.      Kesulitan fungsional
 Hasil SP 2010 tidak dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penyandang disabilitas karena perbedaan konsep dan definisi antara SP 2010 dan Kementerian Sosial. Pendekatan tingkat kesulitan yang dialami oleh penduduk digunakan sebagai proksi mendapatkan informasi penyandang disabilitas. Seseorang dapat memiliki satu atau lebih jenis kesulitan dengan derajat kesulitan ringan atau parah. Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas di Provinsi Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki kesulitan, baik ringan maupun parah, dengan jenis kesulitan penglihatan sebesar 3,45 persen, kesulitan pendengaran sebesar 1,03 persen, kesulitan berjalan atau naik tangga sebesar 1,06 persen, kesulitan mengingat/berkonsentrasi atau berkomunikasi dengan orang lain sebesar 0,98 persen, dan yang memiliki kesulitan mengurus diri sendiri sebesar 0,82 persen.

7.      Jumlah dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 3 553 143 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 2 205 725 jiwa (62,08 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 347 418 jiwa (37,92 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,43 persen di Kabupaten Tana Tidung hingga yang tertinggi sebesar 20,47 persen di Kota Samarinda.

8.      Kualitas lingkungan
Dikota kota samarinda sudah tidak ideal lagi. Samarinda memiliki kekayaan batubara dibawah tanah samarinda. Pertambangan di samarinda dan daerah di kaltim sudah bagaikan berladang. Pertambangan telah dilakukan dbelakang pemukiman warga. Inilah tanda bahwa walaupun kualitas manusianya sudah bagus. Namun jika tidak dibarengi kesadaran lingkungan yang baik. Maka kualitas manusia akan tidak sejalan dengan keseimbangan alam.

9.      Perkembangan transportasi
Perkembangan transportasi telah banyak beralih ke kendaraan pribadi. Menunjukkan kondisi perekonomian yang telah bagus. Hampir semu warganya memiliki pendapatan yang memadai untuk kebutuhan hidup mereka.

10.  konflik
Di Kalimantan timur amat minim konflik. Kemiskinan biasanya terjadi bagi pendatang baru yang tidak memiliki pengalaman dan modal untuk hidup di kalimantan. Sehingga konflik kecil terjadi seperti pencurian dilakukan oleh warga pendatang. Namun secara umum, di Kalimantan timur dengan penghasilan yang cukup, membuat konflik yang terjadi minim.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Posts